widgets

Senin, 30 September 2013

Anoa : Panser Amfibi “made in Indonesia"

Anoa : Panser Amfibi “made in
Indonesia"

Kalau ada ranpur TNI yang paling
banyak disorot tahun ini, itu tak lain
adalah Anoa. Panser dari jenis APS
(angkut personel sedang)-3, atau
bisa disebut APC (armoured
personnel carrier). Alasanya,
pertama Anoa adalah panser
besutan lokal (PT. Pindad) yang
dirancang dengan bodi Monocoque
Armoured, desainnya bisa dibilang
mencontoh panser TNI AD
sebelumnya, yakni VAB buatan
Perancis. Bahkan Anoa berpenggerak
roda 6×6. Alasan kedua, Anoa
adalah panser dengan kualifikasi
amfibi pertama yang dibuat di
dalam negeri.
Dan, tak kalah penting, Anoa
mendapat pengakuan internasional,
ini dibuktikan dengan minat dari
Oman, Malaysia, Nepal, dan
Bangladesh untuk membeli Anoa.
Boleh dibilang, Anoa adalah flagship
kavaleri Indonesia, apalagi Anoa
telah dilbatkan dalam satuan
batalion mekanis Kontingen Garuda
di Lebanon. Informasi terakhir, 13
unit Anoa telah dikirim ke Lebanon
untuk memperkuat Satgas Batalyon
Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-
D/UNIFIL.
Anoa juga dibuat versi 4x4 untuk
Polri
Presiden SBY saat mencoba Anoa,
tampak dibelakang SBY berupa
anjungan juru tembak. Hal yang
membedakan dengan panser VAB
Selain alasan-alasan diatas, Anoa
kerap menarik perhatian warga,
khususnya di Jakarta, sebab
beberapa unit Anoa digadang
sebagai ranpur Paspampres. Tak
jarang Anoa terlihat “nongkrong”
ibarat hiasan tanpa persenjataan di
area kediaman Presiden dan Wakil
Presiden.
Dari segi desain, panser ini rasanya
memang “menyadur ” desain panser
VAB besutan GIAT Perancis. Tapi
Anoa dihadirkan dengan
penyempurnaan, selain suspensi
yang lebih baik, Anoa mempunyai
kubah tempat penembak depan yang
terpisah. Bandingkan pada VAB,
kubah penembak SMB (senapan
mesin berat) tepat berada di
samping pengemudi, tentu posisi ini
kurang ergonomis bagi penembak.
Untuk itulah pada Anoa dilakukan
penyempurnaan. Alhasil ukuran
Anoa lebih panjang sedikit
ketimbang VAB.
Tampilan ruang kabin personel di
panser Anoa
Masih ada perbedaan lain, bila VAB
menggunakan kemudi sebelah kiri
(standar Eropa), maka Anoa
mengadopsi letak kemudi di kanan
(standar Indonesia). Nah, untuk yang
lain-lainnya bisa dibilang Anoa dan
VAB ibarat pinang dibelah dua.
Contohnya Anoa menggunakan tipe
mesin yang sama dengan VAB, yakni
Renault MIDR 062045 inline 6
cylinder turbo-charged diesel. Tentu
untuk urusan dapur pacu masih
harus di impor dari Perancis. Begitu
pula dengan suspensi yang
menggunakan Independent
suspension, torsion bar masih di
impor. Dengan sistem penggerak
enam roda simetris, Anoa mampu
bergerak lincah di berbagai medan.
Termasuk di kemiringan 31 derajat.
Aksi Anoa dalam mengatasi halang
rintang
Anoa dilengkapi dua buah propeler
untuk berenang
Pada Agustus 2008, Pindad
mendapat order 150 unit Anoa dari
Departemen Pertahanan. Hingga
produksi ke 30, plat baja Anoa masih
impor, selanjutnya plat baja akan
dipasok oleh PT. Krakatau Steel.
Mengenai performa plat baja,
performanya mampu mehanan
hantaman peluru kaliber 5,56 dan
7,62 mm. Anoa dilapisi dengan baja
khusus yang telah memenuhi
standar level III NATO.
Untuk persenjataan, ada dua pilihan
yang ditawarkan, yakni pelontar
granat AGL 40 atau SMB 12,7 mm.
Untuk menghindar dari sergapan
lawan, Anoa juga dibekali pelontar
granat asap 2 x3 66 mm. Sejak
diperkenalkan pertama kali pada
Hari ulang Tahun TNI ke-61 di
Cilangkap – Jakarta (5/10/2006).
Anoa telah dikembangkan dalam
beberapa varian, seperti versi
ambulance, komando, logistik,
armoured recovery, surveillance, dan
versi pelontar mortir.
Anoa 6x6 versi kanon 90 mm
Tampilan belakang Anoa versi kanon
90 mm
Bahkan panser amfibi ini lebih
hebat lagi berhasil dikembangkan ke
versi kanon. Untuk versi kanon,
desainnya lumayan sangar dengan
mengadopsi kanon tipe Cockerill 90
mm Mk III, serupa dengan yang
digunakan pada tank Scorpion 90.
Tapi sayang, belum ada pesanan
mengalir untuk Anoa versi kanon.
(Haryo Adjie Nogo Seno)
Spesifikasi Anoa APC
Pabrik : PT. Pindad
Berat Tempur : 14 ton
Panjang : 6 meter
Lebar : 2,5 meter
Tinggi : 2,9 meter
Kru : 3 + 10 personel
Senjata Utama : SMB 12,7 mm atau
pelontar granat AGL 40 mm
Mesin : Renault MIDR 062045 inline
6 cylinder turbo-charged diesel
Transmisi : Automatic, ZF S6HP502, 6
forward, 1 reverse
Suspensi : Independent suspension,
torsion bar
Kapasitas BBM : 200 liter
Jarak Tempuh : 600 Km
Kecepatan Max : 90 Km/jam ; 2,2
meter / detik di air

Tidak ada komentar:

Posting Komentar